Sahabat, Teman Hidup

Teruntuk sahabat ku yang telah menemani ku dalam keterpurukan. Yang telah menemaniku dalam tangis dan bahagia ku. Yang mampu membuat ku untuk kembali tersenyum dan kuat dalam kenyataan yang pahit. Aku berterima kasih dengan sangat untuk perhatian mu dan pengorbanan waktu mu untuk ku. Aku bukan perempuan yang cantik jelita, aku tidak luput dari kesalahan dalam ucapan maupun tingkah laku ku, dan aku bukan manusia super. Terima kasih untuk selalu mengerti ku.

Aku ini perempuan yang selalu menjadi keterbalikan mu. Kamu menginginkan A aku menginginkan B.  Kamu menyukai pelangi aku menyukai hujan. Kenapa kita selalu berbeda? Ingat pertanyaan itu? Dalam hati aku hanya bisa menjawab "Kamu akan mengerti pada saatnya" tapi bukan kah perbedaan lebih indah, kita dapat saling melengkapi. Tapi selain itu maksud ku adalah agar sahabat ku bersabar. Bersabar sampai waktu yang tepat.

Sahabat ku adalah teman hidup ku. Jika suatu saat aku memilih mu, aku ingin kamu menjadi teman hidup ku. Karena apa? Karena aku tidak ingin kehilangan sahabat ku, orang yang aku sayangi. Walaupun dingin itu kini timbul, dan sesungguhnya ini lah hal yang aku takuti. Aku takut kehilangan kembali orang yang aku sayangi :( Dan aku hanya bisa berterima kasih untuk waktu mu bersama ku, untuk perhatian mu, dan untuk kasih sayang mu. Maaf aku terlalu membatasi diri dan ternyata itu tidak enak. Tapi aku tidak menyesali, mungkin kami lebih bahagia dengan besahabat.

GOOD LUCK MY BEST EVER FRIEND :*

Dari hujan yang menyusahkan mu, namun selalu dirindukan.

Untuk pelangi yang selalu setia menunggu.